Share

Pasar Ekstrim di Minahasa….

<b>Pasar Ekstrim di Minahasa....</b>

Berbelanja bahan pangan adalah bagian dari kehidupan sebagian besar masyarakat di dunia ini, tidak terkecuali di Nusantara. Di masa sekarang ini sudah banyak tersedia toko-toko swalayan yang moderen, bahkan pasar online pun mulai menguasai aktivitas jual beli di era modern ini. Walaupun demikian, pasar tradisional kelihatannya tetap memiliki tempatnya sendiri ditengah persaingan dagang yang semakin moderen dan kreatif.

Seiring perkembangan zaman, pasar tradisional tetap menjadi pilihan sebagai tempat untuk berbelanja, terutama bahan pangan. Menurut beberapa orang, pasar tradisional menjual beberapa bahan pangan yang tidak di jual di swalayan-swalayan besar. Benar tidaknya pernyataan ini, nampaknya memang pasar tradisional selalu terlihat ramai dikunjungi. Aktivitas jual beli bahan pangan sepertinya menjadi tujuan utama masyarakat datang ke pasar tradisional. Sayur mayur, aneka daging, atau rempah-rempah kelihatannya menjadi barang yang paling banyak di beli di pasar tradisional. Sebagai contoh, walaupun harga daging naik, tetap saja permintaan akan daging selalu ada pembeli.

Berbicara soal permintaan akan daging, kali ini tim Bertumbuh.xyz mengunjungi sebuah pasar yang agak berbeda dengan pasar-pasar lainnya di seluruh Nusantara. Pasar ini dikenal sebagai pasar ekstrim oleh para wisatawan. Biasanya wisatawan mengenal pasar ekstrim berada di kota Tomohon, namun kali ini kami mengunjungi salah satu pasar yang berada di Kecamatan Langowan, Minahasa. Kalau pasar-pasar pada umumnya menjual aneka daging seperti daging sapi, daging ayam, atau berbagai jenis ikan, di pasar yang kami kunjungi menjual lebih dari itu. Di Minahasa, pasar Langowan terkenal sebagai salah satu pasar ekstrim yang menyediakan daging babi, anjing, tikus, ular, kucing, kelelawar, burung weris, monyet, dan biawak sebagai lauk pauk masyarakat setempat. Aneka daging ini sudah dibersihkan namun ada juga beberapa daging hewan yang dijual hidup-hidup, misalnya daging anjing dimana pembeli bisa memilih untuk membawa pulang anjing ini atau disembelih di tempat. Bagi beberapa orang memang kedengarannya hal ini agak ganjil, namun pada masyarakat Minahasa hal ini merupakan hal yang biasa saja. Aneka daging ini nantinya diolah dengan berbagai macam rempah-rempah, ciri khas masakan minahasa yang umumnya terkenal banyak bumbu dan rasa pedas. Berbagai jenis daging ini diketahui sudah menjadi makanan favorit orang Minahasa sejak lampau. Menurut beberapa orang yang kami temui, dulunya masyarakat Minahasa tidak makan sembarang daging, namun kebiasaan ini muncul sebagai dampak dari peperangan yang terjadi di zaman Permesta.

<b>Pasar Ekstrim di Minahasa....</b>

Ular, biasanya dijual per kilo

<b>Pasar Ekstrim di Minahasa....</b>

Kucing, biasa dijual per ekor :'(

<b>Pasar Ekstrim di Minahasa....</b>

Kelelawar, biasanya dijual per ekor.

Pasar Langowan ini diketahui juga menjadi tujuan para wisatawan, baik lokal maupun asing yang berkunjung di Tanah Minahasa. Tanggapan para wisatawan bervariasi, ada yang geli, jijik, marah, sedih, bahkan ada pula yang berani mencoba kuliner ini. Selain itu, ada juga beberapa aktivis terutama dari komunitas pecinta hewan yang menanggapi serius hal ini dan melakukan protes terhadap aktivitas ini. Kecaman pun bukannya hanya dari dalam negeri, pasar-pasar ekstrim di Minahasa sempat menjadi sorotan media dari Inggris seperti Daily Mail, bahkan artis-artis mancanegara pun turut memberi komentar menyangkut pembantaian hewan peliharaan dan satwa yang hampir punah.

<b>Pasar Ekstrim di Minahasa....</b>

Daging ular yang telah dibersihkan

<b>Pasar Ekstrim di Minahasa....</b>

Kucing yang telah dibersihkan :'(

Pasar yang menyediakan kuliner ekstrim di Minahasa sebenarnya ada di beberapa tempat. Selain pasar Langowan dan pasar Beriman Tomohon, kami juga sempat berkunjung ke pasar Pinasungkulan di Karombasan, Manado. Pasar ini juga menyediakan beberapa kuliner ekstrim seperti pada pasar Beriman Tomohon dan Langowan. Begitu masuk di area penjualan daging, kami langsung menemui pemandangan kelelawar yang sudah dibakar. Selain kelelawar, terlihat juga ular yang menghiasi salah satu lapak penjual. Menurut penjual, di hari-hari tertentu juga tersedia aneka daging lainnya. Apabila wisatawan berani dan mau melihat aneka kuliner ekstrim ini namun tidak sempat berkunjung ke Tomohon atau Langowan, wisatawan dapat menemuinya di Pasar Pinasungkulan Karombasan, kota Manado. Jaraknya sekitar 15 menit ditempuh dengan kendaraan bermotor dari pusat kota Manado.

<b>Pasar Ekstrim di Minahasa....</b>

Proses pembersihan bulu kelelawar

<b>Pasar Ekstrim di Minahasa....</b>

Kucing, Kelelawar dan Daging Babi Hutan