Share

Manajemen Perjalanan Traveling, Backpacker, Dan Lintas Alam

<b>Manajemen Perjalanan Traveling, Backpacker, Dan Lintas Alam</b>

A. Pengenalan manajemen perjalanan
Manajemen perjalanan merupakan hal yang paling penting bagi para petualang, baik petualangan di dalam kota maupun di alam bebas. Manajemen perjalanan sangatlah membantu para petualang dalam melakukan perjalanan, oleh karena itu sering kali manajemen perjalanan disebut sebagai ilmu dasar oleh para pencinta petualangan. Kali ini kita akan sharing sedikit tentang manajemen perjalanan traveling, backpacker, dan lintas alam yah gaess.

Mungkin sebagian dari pembaca belum tahu apa sih manajemen perjalanan itu? Manajemen perjalanan dapat diartikan sebagai segala persiapan yang dilakukan sebelum melakukan perjalanan baik dari segi mental maupun material agar perjalanan dapat berjalan dengan baik. Perjalanan yang berjalan dengan baik adalah perjalanan yang sampai di tempat tujuan dengan efisien dan efektif, oleh sebab itu sebagian dari ilmu manajemen diterapkan dalam kegiatan ini.

Traveling dan backpacker adalah kegiatan berpetualang yang kebanyakan orang melakukannya di kota atau perdesaan/perkampungan untuk tujuan tertentu. Kebanyakan sih tujuannya berwisata ya gaess, walaupun beberapa traveler melakukan perjalanannya untuk tujuan bisnis. Perbedaannya di sini adalah para traveler melakukan perjalanan dengan budget yang cukup atau memadai (Bahkan berlebih), namun para backpacker melakukan kegiatan perjalanannya dengan budget yang menyesuaikan.

Bagaimana dengan para pelintas alam? Lintas alam atau Crossing Country merupakan hal yang sedikit berbeda dengan kegiatan petualangan ala traveling dan backpacker. Lintas alam biasanya dilakukan di alam yang terbuka dan cenderung melewati medan yang tergolong ekstrim. Tujuan para pelintas alam ini kebanyakan untuk menghindari penatnya kehidupan di kota atau di daerahnya atau menguji adrenalin di alam bebas.

Di sisi lain, ada juga organisasi atau institusi yang melakukan lintas alam untuk tujuan tertentu misalnya pelatihan karakter, pengenalan tentang alam liar dan teknik survival, dan lain sebagainya. Walaupun demikian, beberapa orang juga melintasi alam untuk tujuan berwisata yah gaess.

Dari beberapa penjelasan di atas, lalu apa yah gaess yang perlu kita siapkan sebelum melakukan travel, backpacker, atau lintas alam? Tentunya hal yang paling pertama adalah manajemen perencanaan. Manajemen perjalanan ini menyangkut kesiapan fisik, mental, dan materi yang dibutuhkan sepanjang perjalanan.

Sebaiknya, sebelum melakukan perjalanan kita menyusun Rencana Operasi Perjalanan atau ROP. Dengan teknik perencanaan seperti ROP, diharapkan perjalanan yang akan dilakukan berjalan sesuai persiapan apa saja yang sudah dibuat sebelumnya. Tujuan pembuatan ROP ini akan memudahkan perjalanan nantinya.
Untuk melakukan perencanaan perjalanan, sebaiknya kita perlu mengetahui rumusan umum dalam manajemen perjalanan 4W + 1H, yakni:

Where, atau dimana tujuan perjalanan yang akan ditempuh, apakah jaraknya jauh atau dekat.
Who, atau dengan siapa perjalanan akan dilakukan, apakah perjalanan dilakukan sendiri atau dengan kelompok.
Why, atau apa tujuan perjalanan ini (Mengapa perjalanan ini dilakukan), apakah tujuannya bisnis, wisata, mengenal alam bebas, dan lainnya.
When, atau kapan perjalanan ini dilakukan, apakah dalam waktu dekat atau dalam waktu yang masih jauh ke depan.
How, atau bagaimanakah teknis perjalanan ini dilakukan dan faktor-faktor yang memengaruhi perjalanan.

B. Teknis manajemen perjalanan dan faktor-faktor yang memengaruhi.
Dari penjelasan-penjelasan di atas, sekarang kita masuk ke bagian yang lebih detail yah gaess. Setelah mempelajari rumusan 4W + 1H, kita perlu mengetahui bahwa dalam melakukan perjalanan, terdapat beberapa faktor yang bisa memengaruhi perjalanan kita. Faktor-faktor ini merupakan misalnya:

1. Kondisi peserta perjalanan.
Faktor ini merupakan sesuatu yang sangat memengaruhi perjalanan. Sebelum melakukan perjalanan baik traveling, backpacker, maupun kegiatan lintas alam, sebaiknya perhatikan dahulu kondisi tubuh kita baik mental maupun fisik. Kebanyakan orang yang baru pertama kali melakukan perjalanan, secara mental agak ragu-ragu atau cenderung takut untuk melakukan perjalanan jauh sendirian. Pastikanlah hal ini apakah kita siap atau belum yah gaess. Jika masih ragu, sebaiknya lakukan perjalanan dengan teman atau berkelompok.

Selain itu, pastikan kondisi fisik dalam keadaan sehat. Apabila kondisi dalam keadaan sakit namun perjalanan tetap harus dilakukan karena tujuan tertentu, perhatikan kelengkapan obat-obatan atau sebaiknya mengetahui sarana kesehatan terdekat dari tempat dimana perjalanan akan dilakukan.

2. Logistik
Faktor ini sedikit memengaruhi perjalanan traveling, namun sangat memengaruhi perjalanan backpacker dan lintas alam. Para traveler yang melakukan perjalanan biasanya hanya menyediakan pakaian yang cukup dan sedikit perlengkapan dalam perjalanannya, namun berbeda dengan para backpacker dan pelintas alam. Backpacker biasanya harus menyesuaikan anggaran dalam perjalanannya dan para pelintas alam biasanya harus menyesuaikan diri dengan kondisi alam liar yang susah untuk mendapatkan suplai logistik.

Sebagai backpacker, pastikanlah logistik yang kamu bawa sudah bisa menutupi kejadian tidak terduga seperti tidak mendapatkan penginapan, misalnya tenda dan sleeping bag. Pastikan juga kamu sudah menyiapkan tanda pengenal (Paspor atau KTP).

Sebagai pelintas alam, perhatikan logistik dasar yang dibutuhkan dalam kondisi survival. Perlengkapan survival ini wajib dibawa dalam kegiatan lintas alam. Selain itu terdapat perlengkapan penunjang lainnya seperti kompas, tali, senter, makanan instan, dan lainnya yang sangat menunjang kegiatan lintas alam.

3. Faktor alam.
Faktor alam memang menjadi faktor yang menarik bagi para traveler dan backpacker, terutama apabila tersedia pemandangan yang menarik untuk mengabadikan momen-momen tertentu dalam perjalanan. Namun, faktor alam merupakan hal yang sangat memengaruhi perjalanan para pelintas alam. Kegiatan yang dilakukan di alam bebas biasanya menghadapi kejadian-kejadian tidak terduga, oleh sebab itu sebaiknya kita mengetahui atau memiliki info tentang kondisi alam dimana perjalanan akan dilakukan baik dari sisi geografis (Lereng, lembah, rawa, gunung, dan lainnya), cuaca sekitar (Berkabut, suhu ekstrim, dan lainnya), dan fauna berbahaya apa saja yang ada di sekitarnya (Ular berbisa, harimau, buaya, dan lainnya).

4. Teknis penyelenggaraan perjalanan
Dalam melakukan perjalanan terutama pada tempat-tempat baru atau belum pernah dikunjungi sebelumnya baik dari sudut pandang traveling, backpacking, maupun lintas alam, sebaiknya kita mencari info terlebih dahulu terhadap daerah yang akan kita kunjungi yah gaess. Hal ini memang berbeda jika kita sudah pernah ke tempat yang akan kita tuju.
Informasi-informasi ini bisa kita temukan di dunia online seperti media sosial maupun beberapa website yang menyediakan informasi tentang daerah yang akan kita tuju.Selain itu informasi mungkin bisa kita dapatkan dari teman yang sudah pernah ke daerah yang akan kita tuju.

Dalam melakukan perjalanan, perlu juga diperhitungkan berapa jumlah orang yang akan melakukan perjalanan dengan self-management. Apabila perjalanan dilakukan seorang diri, mungkin kita akan lebih mudah melakukan kegiatan sesuai jadwal itinerary yang sudah kita susun sebelumnya, namun apabila perjalanan dilakukan dalam bentuk kelompok (Lebih dari satu orang), dibutuhkan manajemen tim untuk menunjang kegiatan perjalanan tersebut berjalan dengan lancar.
Sebaiknya menunjuk ketua tim perjalanan dimana ketua tim ini akan memutuskan kapan waktu yang tepat untuk berjalan, arah atau daerah mana yang harus ditempuh, atau hal apa yang harus diambil dalam kondisi tertentu.

Manajemen perjalanan yang memerlukan ketua tim biasanya dilakukan dalam kegiatan lintas alam seperti kegiatan Pencinta Alam, pencarian oleh tim SAR, atau penelitian flora dan fauna di alam liar. Tidak hanya pada kegiatan lintas alam, sebenarnya hal ini juga baik untuk diterapkan pada kegiatan traveling dan backpacking.

Selain hal-hal yang sudah dibahas di atas, kesiapan packing atau pengepakan barang yang akan di bawa dalam perjalanan menjadi bagian yang cukup penting dalam manajemen perjalanan. Sebaiknya kita membuat data barang apa saja yang akan di bawa dalam perjalanan sebelum di isi ke dalam tas, koper, atau carrier. Sesuaikan barang bawaan dengan ukuran tas, koper, atau carrier. Dalam hal ini, teknik packing sangat diperlukan dalam menunjang kegiatan perjalanan. Oh ya, jangan lupa pastikan hal yang pertama wajib kita bawa adalah kartu identitas misalnya paspor atau KTP yah gaess.

Berikut di bawah ini beberapa tips yang berhubungan dengan manajemen perjalanan traveling, backpaking, dan lintas alam:
Traveling
Jika tujuan traveling untuk berlibur, kita perlu mencari tahu spot apa saja yang menarik untuk dikunjungi atau restoran mana saja yang menyediakan makanan yang kita cari. Kurangilah kegiatan dengan HP kita apabila sedang berlibur karena aktifitas dengan HP biasanya membuang banyak waktu dalam menikmati liburan.
Jika tujuan traveling untuk bisnis, utamakanlah kelengkapan dokumen dan lainnya yang sangat penting untuk kegiatan bisnis. Selain itu pastikan waktu yang tepat dan komunikatif dengan rekan dalam melakukan kegiatan bisnis tersebut.

Backpacking
Jika backpacking dilakukan di daerah perkotaan, kita perlu mencari tahu lokasi restoran-restoran yang menjual makanan dengan harga yang murah, penginapan yang cukup murah, dan jarak dari suatu tempat ke tempat lain apakah perlu menggunakan sarana transportasi atau tidak. Hal ini akan menunjang kegiatan perjalanan dengan menyesuaikan anggaran.

Apabila backpacking dilakukan dan melewati sebuah pedesaan atau perkampungan, perhatikanlah spot-spot kosong yang bisa digunakan untuk membuat tenda atau tempat yang layak untuk bermalam jika kamu tidak membawa tenda. Hal ini untuk berjaga-jaga jika kamu tidak menemukan tempat untuk bermalam di pedesaan tersebut.

Selain itu jika berada di sebuah pedesaan, sebaiknya kita berkomunikasi dengan kepala desa, kepala dusun, ketua RT atau lainnya mengenai kearifan lokal berupa pantangan-pantangan yang ada di daerah tersebut. Hal ini berguna agar kita tidak bersinggungan dengan masyarakat sekitar maupun hal-hal lainnya yang tidak diinginkan.

Lintas alam
Kegiatan lintas alam mengharuskan pesertanya memiliki kesiapan mental dan fisik yang baik. Hal ini sangat diperlukan karena kondisi alam bebas merupakan hal yang berbeda dengan daerah pemukiman yang biasa ditempati masyarakat pada umumnya.

Dalam melakukan kegiatan lintas alam, kesiapan logistik juga menjadi hal sangat penting. Lintas alam biasanya melewati medan dimana barang logistik susah ditemukan (Misalnya di hutan atau lainnya), oleh karena itu kesiapan logistik dari awal perjalanan sangat dibutuhkan.

Untuk melakukan perjalanan lintas alam, utamakanlah logistik untuk survival seperti tenda, matras, pisau dan parang, perlengkapan medis, dan alat masak (Minimal panci kecil atau media untuk memasak lainnya). Logistik untuk survival atau bertahan hidup ini merupakan hal yang sangat dibutuhkan dalam kondisi aman maupun kondisi darurat.

Selain itu medan yang dilalui pelintas alam biasanya cukup ekstrim, oleh karena itu pengalaman terhadap medan ekstrim sangat dibutuhkan. Apabila kita berniat melakukan perjalanan lintas alam sendiri, sementara itu pengalaman kita bertualang di alam liar belum ada, sebaiknya pertimbangkan kembali. Akan lebih baik apabila perjalanan tersebut ditemani oleh orang yang memiliki pengalaman atau sudah mengenal medan yang akan dilaui dengan baik.