Share

Bahaya Gempa Bumi Dan Cara Mengevakuasi Diri

Akhir-akhir ini peristiwa gempa bumi sedang melanda negara Indonesia dan terjadi di beberapa tempat. Gempa yang terjadi di Lombok, Donggala, maupun Poso merupakan bencana yang menimbulkan kerugian yang besar bagi penduduk dan lingkungan sekitarnya. Peristiwa alam ini merupakan salah satu bagian dari bencana alam sehingga kejadiannya tidak dapat diprediksi oleh kaum awam, kecuali ilmuan dengan alat dan keahliannya, dengan kata lain kita dapat mengatakan, “Tidak ada yang tahu kapan bencana ini akan datang.” Gempa dengan skala yang besar memang cukup mengerikan. Oleh karena itu, penduduk sekitar yang daerah tinggalnya rawan gempa harus bersiap dan dibekali beberapa pengetahuan tentang dampak gempa dan cara mengamankan diri ketika gempa. Dalam kesempatan kali ini, tim Bertumbuh.XYZ akan berbagi sekilas mengenai gempa, dampak dan tips mengevakuasi diri saat gempa terjadi.

Pengertian
Gempa merupakan salah satu dari bencana alam yang terdapat di berbagai permukaan bumi. Secara garis besar, gempa memiliki pengertian yakni peristiwa alam yang berupa getaran atau guncangan atau gerakan bergelombang pada kulit bumi yang disebabkan oleh tenaga dari dalam atau dari bawah permukaan kulit bumi.

Jenis Gempa
Gempa pada umumnya terdiri dari 2 penyebab yakni aktifitas lempeng bumi yang dikenal dengan gempa tektonik atau aktifitas gunung berapi yang dikenal dengan gempa vulkanik. Gempa tektonik terjadi karena adanya pergeseran lempeng bumi yang menyebabkan pelepasan energi yang semakin lama semakin membesar sehingga pinggiran lempeng tidak lagi bisa menahan energi itu. Pergeseran lempeng bumi biasanya saling mendekat atau saling menjauh. Ketika lempeng bumi saling mendekat, aktifitas ini akan membentuk gunung baru sehingga memicu getaran atau guncangan pada permukaan kulit bumi. Namun ketika lempeng bumi saling menjauh, maka akan menyebabkan terjadinya lempeng baru dimana lempeng baru ini akan ditekan oleh kedua lempeng lama sehingga bergerak ke bawah dimana aktifitas ini menghasilkan suatu energi yang besar yang akan memicu getaran atau guncangan pada permukaan bumi. Berbeda halnya dengan gempa vulkanik. Gempa vulkanik terjadi karena adanya aktifitas magma pada gunung berapi yang disebabkan adanya tekanan yang besar dari gas pada bagian sumbatan kawah sehingga menyebabkan guncangan atau getaran pada area sekitar. Gejala seperti ini biasanya merupakan gejala awal gunung meletus.
Selain terjadi karena aktifitas alam, gempa juga dapat terjadi karena teknologi buatan manusia misalnya senjata nuklir yang menghantam permukaan bumi atau bom dengan daya ledak tinggi.

Dampak Gempa
• Merusak bangunan diatas permukaan bumi pada sekitaran area gempa
• Merusak kontur tanah atau merubah bentuk permukaan bumi
• Menyebabkan gelombang tsunami apabila pusat gempa berada di lautan dan sekitarnya

Apa yang harus dilakukan ketika gempa
Gempa yang getarannya cenderung kecil memang tidak berbahaya, namun gempa yang getarannya besar sangat berbahaya dan dapat mengancam nyawa. Ketika gempa bumi terjadi, sebaiknya kita menyadari bahayanya dan mengetahui tips-tips evakuasi diri. Berikut beberapa tips ketika terjadi gempa di sekitar kita:

1. Apabila kita tinggal di daerah rawan gempa, sebaiknya sebelum gempa terjadi, lakukan diskusi dengan keluarga atau kerabat untuk menentukan tempat aman ketika nantinya gempa akan terjadi sehingga apabila terjadi gempa, masing-masing orang sudah bisa mengevakuasi diri sendiri dan tidak sibuk saling mencari ketika bencana gempa terjadi.
2. Jangan panik, ini adalah kunci keselamatan atau kunci utama ketika gempa terjadi. Kebanyakan orang berada dalam bahaya ketika panik karena pikiran tidak dapat berpikir dengan fokus.
3. Apabila berada dalam bangunan, sebaiknya keluar dari bangunan tersebut. Lindungi kepala dengan tangan dan berjalanlah dengan fokus keluar bangunan. Kita juga bisa mengambil peralatan rumah disekitar kita untuk menutupi kepala seperti bantal, panci, dan lain-lain namun ingat, jangan fokus untuk mencari perlekapan, segera tinggalkan bangunan. Bila kita berada di rumah mungkin evakuasi lebih mudah, namun apabila berada dalam bangunan besar seperti apartement, mall, dan sebagainya, sebaiknya lakukan evakuasi diri dengan tertib. Jangan keluar berdesakan karena dapat menyebabkan bahaya lainnya.
4. Apabila berada di luar bangunan, carilah tempat yang aman seperti tanah yang luas. Menjauhlah dari bangunan, tiang listrik, atau lereng. Hal ini dilakukan untuk menghindari bahaya bangunan atau benda-benda tinggi yang runtuh atau dataran yang longsor.
5. Apabila terjadi gempa yang besar di pesisir pantai dan sekitarnya, segera evakuasi diri menuju tempat yang lebih tinggi. Kemungkinan gempa ini akan menyebabkan gelombang tsunami. Sebaiknya menuju dataran yang lebih tinggi dan hindari masuk ke bangunan tinggi karena bahaya gempa susulan.
6. Apabila terjadi gempa di sekitar gunung berapi, segera evakuasi diri menuju dataran yang lapang. Jauhi lereng atau perbukitan untuk menghindari terjadinya longsor.
7. Apabila sedang berada diatas kendaraan, sebaiknya hentikan kendaraan. Perhatikan juga tempat perhentian apakah berada dekat bangunan, tiang, atau lereng.

Sebaiknya kita menyadari bahaya gempa bumi dan mengetahui tips evakuasi diri sendiri sebelum kita mengevakuasi orang lain. Banyak orang menjadi korban ketika hendak menolong orang lain atau mencoba bertahan dalam bangunan. Apabila masing-masing orang memahami cara mengevakuasi diri, kemungkinan korban dalam peristiwa gempa bumi bisa diminimalisir. Disarankan juga bagi penduduk yang tinggal di daerah rawan gempa, sebaiknya ikuti terus perkembangan informasi tentang gempa di masing-masing daerah dari sumber yang kredibel misalnya BMKG.

Note: Kami segenap tim Bertumbuh.XYZ turut berbela sungkawa untuk para korban gempa bumi dan tsunami yang terjadi di Palu, Donggala, dan sekitarnya. Semoga keluarga korban diberikan kekuatan dan penghiburan dari Tuhan yang Maha Esa dan lokasi bencana dapat pulih dengan segera.